Pengikut

Sunday, November 15, 2009

Tertipuu.....

Suatu hari yang cerah untuk memulai aktivitas. Hari ini, saya mendapat tugas untuk pergi ke Arsip Nasional (ANRI) yang berada di Ampera. Sesampainya di sana, saya langsung menuju tempat yang menjadi tujuan utama saya, yaitu Ruang Baca untuk mencari data-data yang saya perlukan. Butuh waktu dan kesabaran untuk mencari data yang diinginkan. Dan akhirnya, saya selesai dan mendapatkan hasil tidak terlalu memuaskan. Selesai dari Ruang Baca, saya langsung berkeinginan langsung pulang.
Tak pernah terpikir oleh saya, dan tak pernah berencana untuk tertipu oleh orang. Sesampainya di pintu luar saya menunggu angkutan umum yang datang menuju jurusan saya pulang.
Tiba-tiba, ada seseorang yang menegur dan meminta pertolongan.
"Mas, saya bisa minta tolong niy..." tanyanya sambil malu-malu. Sayapun mengangguk tanda iya.
"Begini.., saya kekurangan uang ni. Saya habis dari bengkel, saya bersama pacar saya. Tapi saya malu bilang ke pacar saya kalau uang saya habis. Mas, bisa beli jam saya tidak?" ceritanya sambil menunjuk mobil yang diakuinya terdapat pacarnya. Parkir mobil tersebut agak jauh memang dari tempat pembicaraan kami. Sambil saya perhatikan mobilnya dan gelagatnya.
"Jam saya asli kok" katanya sambil mengeluarkan secarik kertas dari dompetnya yang isinya surat tanda terima jual beli barang. Sekilas memang terlihat asli. Sambil dia menerangkan keaslian jam tangannya dan juga bercerita kalau dia sudah tidak memiliki uang lagi di dalam dompet. Akhirnya saya mulai percaya juga, toch dengan maksud untuk menolong orang yang kesulitan. Tapi saya memperlihatkan juga isi dompet saya, bahwa saya hanya memiliki uang sekitar 250 ribu rupiah, sedangkan jam tangan yang ia tawarkan berharga Rp. 3.850.000,- sesuai tertera di surat jual beli yang dia perlihatkan.
"Yah, ga apa-apa dech. Nanti saya akan berkunjung ke tempat, Mas. Saya tebus jam saya nantinya." tuturnya meyakinkan.
"Oke, kalau begitu." jawab saya. Akhirnya kami saling bertukar jam tangan dengan sejumlah uang yang saya miliki. Di tambah lagi dia meminta nomor HP saya untuk berkunjung dan menebus jam-nya keesokannya.
Setelah berterima kasih, dia langsung pergi menuju mobil yang diparkirkannya. Kebetulan angkutan umum jurusan saya pulang sudah datang. Sayapun langsung naik ke dalam Bus.
Selama perjalanan saya coba runut kembali percakapan di antara kami. Perasaan saya kok tidak enak. Saya pun memperhatikan sekali lagi jam tangannya tersebut. Sekilas memang asli, bersama dengan surat jual beli yang diperlihatkan kepada saya. Hmm..., saya tertipu...!! Apesss...!!! Saya rugi 200 rb rupiah. Jam tangan ini kalau ditaksir juga sekitar 25-50 ribuan. Tapi yah sudahlah..., namanya juga bermaksud menolong orang. Biarlah yang di Atas menentukan....
^_^

No comments: